Menjaga
kualitas pendidikan menjadi tantangan nyata di tengah berlangsungnya pandemi Corona
atau covid-19. Proses belajar mengajar antara pendidik dan peserta didik yang
semula dilakukan melalui interaksi langsung kini tidak lagi dapat dilakukan. Akibat
pandemi, kegiatan belajar mengajar (KBM) pun secara mendadak harus dijalankan
dengan menggunakan sistem belajar jarak jauh melalui jaringan internet atau
daring.
Seperti yang
kita tahu bahwasannya dampak covid-19 sangatlah berpengaruh bagi pendidikan di Indonesia.
Bahkan menurut KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) dan kemendikbud
(Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia) sistem pendidikan Indonesia
di tengah covid-19 kini menggunakan kurikulum darurat, yang dimana kurikulum
normal tidak semuanya diterapkan oleh sekolah, kurikulum darurat tersebut harus
memilih mana yang cocok untuk diterapkan terhadap para siswanya dan mana yang
tidak.
Pendidikan
saat pandemi ini sangat menghambat materi yang akan guru maupun dosen berikan.
Kesulitan yang dialami guru dan siswa akan menjadi masukan bagi Kemendikbud
dalam menerapkan pendidikan secara daring. Internet juga menjadi
salah satu sarana yang penting dalam pembelajaran daring. Koneksi internet yang
cepat akan mempermudah pembelajaran daring. Namun, koneksi internet yang lambat
tentu akan menghambat pelaksanaan daring yang dilaksanakan.
“Bahwa
Indonesia sudah tertinggal sebelum masa covid-19 ini. Nah, kalau sekarang
justru tambah parah. Karena saya yang berada di pelosok daerah, tidak memiliki
fasilitas untuk berkomunikasi yang baik. Ada internet sangat lemot di wilayah
kami, sudah itu ekonomi disini sangat lemah, belum tentu kami mampu membeli
kuota,” ujar Edward.
Kesulitan
teknis terkait dengan ketersediaan fasilitas hardware ataupun software yang
dibutuhkan bagi penyelenggaraan KBM jarak jauh. tidak semua guru dan murid,
terlebih di daerah-daerah terpencil, memiliki perangkat yang memenuhi syarat
kelayakan bagi pelaksanaan aktivitas daring. Fasilitas jaringan internet yang
menjamin keterhubungan pun belum merata keberadaannya di seluruh pelosok Tanah
Air.
“Bahwa di
daerah kami untuk solusi belajar jarak jauh menggunakan fasilitas internet/IT,
memang itu sangat tepat. Karena kondisi, bukan kita sengaja membuat
seperti itu tetapi memang karena kondisi mengurangi perkumpulan, pertemuan,
atau istilahnya fisik distancing. Tetapi fakta nyata di daerah kami khususnya
kabupaten Blongan, Kaltara. Tidak semua lokasi-lokasi pendidikan khususnya SD
ada belum ada jaringan internet,“ Ujar Yunus.
kita tidak
boleh menyerah pada keadaan dan membiarkan begitu saja kualitas pendidikan
dalam negeri kita menurun di tengah situasi pandemi covid-19. Seluruh pemangku
kepentingan pendidikan dalam negeri harus ikut turun tangan mencari jalan
keluar dan mencegah kemungkinan permasalahan tersebut. Inilah tantangan sulit
dalam dunia pendidikan kita saat negeri ini merayakan Hari Pendidikan Nasional
di tengah situasi pandemi global.