Kamis, 04 Juni 2020

Tajuk Recana

Keluhan Mahasiswa terhadap Perkuliahan Daring


Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Walaupun lebih banyak menyerang lansia, virus ini sebenarnya bisa menyerang siapa saja, mulai dari bayianak-anak, hingga orang dewasa, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui. Infeksi virus Corona pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan.

Penyebaran virus Corona di Indonesia sendiri kian hari kian merebak sehingga pemerintah memutuskan untuk menerapkan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) untuk memustuskan rantai penyebaran virus Corona ini. Terhitung sejak 23 Maret 2020, banyak sekolah, kampus, tempat ibadah, bahkan para pekerja yang mengeluarkan kebijakan untuk bekerja dan belajar dari rumah.

Dengan di berlakukannya kebijakaan pembatasan sosial berskala besar, maka pemerintah pun menerapkan kebijakan untuk universitas agar melakukan pembelajaran online atau yang biasa kita sebut dengan pembelajaran daring. Metode atau pembelajaran daring ini juga dianggap efektif bagi pemerintah untuk mengurangi rantai penyebaran virus Corona yang terjadi saat ini. Pembalajaran daring ini juga beraneka ragam, ada yang menggunakan whatsapp, google classroom, schoology, atau Learning Management system ( LMS )

Berdasarkan surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nomor 369- 62/MPK.A/HK/2020, segala kegiatan belajar mengajar baik di sekolah maupun di kampus (perguruan tinggi) dialihkan menjadi metode daring. Di universitas saya juga terdapat surat edaran mengenai pencegahan coronavirus. Surat edaran ini berisi tentang dilaksanakanya daring atau kuliah online, kebijakan ini telah di sah kan oleh rektor Universitas Swadaya Gunung Jati. Salah satu kebijakannya yaitu untuk menonaktifkan kegiatan perkuliahan di lingkungan kampus dan tidak melakukan aksi tatap muka secara langsung dan digantikan oleh perkuliahan secara online/daring.

Namun bagi mahasiswa sendiri kegiatan pembelajaran online atau daring dianggap kurang efektif, karena pembelajaran daring ini menggunakan aplikasi yang penggunanya harus mempunyai koneksi internet yang bagus untuk membuka aplikasinya. Tentu saja ini sedikit memberatkan bagi sebagian mahasiswa di Indonesia. karena Koneksi internet setiap mahasiswa itu berbeda tergantung tempat tinggal mereka, ada yang tinggal di kota koneksinya lancar dan ada pula yang tinggal di desa yang terkadang koneksi internetnya kurang lancar. Paket data internet juga menjadi masalah dalam perkuliahan daring, yaitu banyak mahasiswa yang mengeluh karena borosnya paket data internet mereka. Dan bahkan tak jarang dari mahasiswa yang keluar rumah hanya utuk membeli paket internet saja agar tetap bisa mengikuti perkuliahan daring ini seperti biasanya.

Selain itu Perkuliahan online juga dianggap sedikit memberatkan mahasiswa. Karena banyak dari dosen yang memberikan tugas tanpa memberi materi kepada mahasiswanya terlebih dahulu. Disini mahasiswa harus lebih super aktif untuk memahami materi dari perkuliahan tersebut dengan mencari materi yang didapatkan dari sumber lain. Umumnya dosen hanya memberikan tugas dengan tenggang waktu yang sangatlah singkat tanpa adanya penjelasan materi. Dan hal itu sedikit memberatkan bagi mahasiswa, karena tugas yang mereka terima bukanlah tugas dari satu dosen saja melainkan dari dosen yang lain juga.

Dalam permasalahan-permasalahan diatas, tentu diperlukan perbaikan yang terus-menerus agar perkuliahan daring ini bisa berjalan dengan sempurna. Para dosen harus kian mengeksplorasi segala kemungkinan sistem pembelajaran daring agar mahasiswa bisa belajar dengan mudah dan bernilai guna. Selain itu harapan dari mahasiswa sendiri agar para dosen sedikit mengerti dan meringankan beban mahasiswanya, yaitu dengan cara memberikan materi terlebih dahulu sebelum diberikannya tugas, hal tersebut bertujuan untuk memudahkan mahasiswa untuk memahami lebih dalam mengenai pembahasan materi tersebut. Dan juga mahasiswa berharap agar pengumpulan tugas lebih diringankan lagi.

Walaupun begitu perkuliahan online atau daring juga memiliki dampak positif. Yaitu kita bisa terhindar dari penyebaran virus corona dan kita bisa memutuskan rantai penyebaran virus corona yang terjadi di Indonesia saat ini. Selain itu, dengan adanya perkuliahan daring kita jadi lebih banyak dirumah dan berkumpul bersama keluarga, kita juga bisa melakukan kegiatan positif dirumah seperti memasak dan membersihkan rumah bersama-sama. Saya berharap agar pandemi virus corona ini segera berkhir dan kita dapat melakukan aktivitas kita seperti biasanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar