Keluhan Mahasiswa terhadap Perkuliahan Daring
Virus
Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah
virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini
disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan
ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga
kematian. Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2)
yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus
yang menular ke manusia. Walaupun lebih banyak menyerang lansia, virus ini sebenarnya bisa menyerang
siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga
orang dewasa, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui. Infeksi
virus Corona pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir
Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar
ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu
beberapa bulan.
Penyebaran
virus Corona di Indonesia sendiri kian hari kian merebak sehingga pemerintah
memutuskan untuk menerapkan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar)
untuk memustuskan rantai penyebaran virus Corona ini. Terhitung sejak 23 Maret
2020, banyak sekolah, kampus, tempat ibadah, bahkan para pekerja yang
mengeluarkan kebijakan untuk bekerja dan belajar dari rumah.
Dengan
di berlakukannya kebijakaan pembatasan sosial berskala besar, maka pemerintah pun
menerapkan kebijakan untuk universitas agar melakukan pembelajaran online atau
yang biasa kita sebut dengan pembelajaran daring. Metode atau pembelajaran
daring ini juga dianggap efektif bagi pemerintah untuk mengurangi rantai
penyebaran virus Corona yang terjadi saat ini. Pembalajaran daring ini juga
beraneka ragam, ada yang menggunakan whatsapp, google classroom, schoology,
atau Learning Management system ( LMS )
Berdasarkan
surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nomor 369-
62/MPK.A/HK/2020, segala kegiatan belajar mengajar baik di sekolah maupun di
kampus (perguruan tinggi) dialihkan menjadi metode daring. Di universitas
saya juga terdapat surat edaran mengenai pencegahan coronavirus. Surat edaran
ini berisi tentang dilaksanakanya daring atau kuliah online,
kebijakan ini telah di sah kan oleh rektor Universitas Swadaya Gunung Jati.
Salah satu kebijakannya yaitu untuk menonaktifkan kegiatan perkuliahan di
lingkungan kampus dan tidak melakukan aksi tatap muka secara langsung dan
digantikan oleh perkuliahan secara online/daring.
Namun
bagi mahasiswa sendiri kegiatan pembelajaran online atau daring dianggap kurang
efektif, karena pembelajaran daring ini menggunakan aplikasi yang penggunanya
harus mempunyai koneksi internet yang bagus untuk membuka aplikasinya. Tentu
saja ini sedikit memberatkan bagi sebagian mahasiswa di Indonesia. karena Koneksi
internet setiap mahasiswa itu berbeda tergantung tempat tinggal mereka, ada
yang tinggal di kota koneksinya lancar dan ada pula yang tinggal di desa yang
terkadang koneksi internetnya kurang lancar. Paket data internet juga menjadi
masalah dalam perkuliahan daring, yaitu banyak mahasiswa yang mengeluh karena
borosnya paket data internet mereka. Dan bahkan tak jarang dari mahasiswa
yang keluar rumah hanya utuk membeli paket internet saja agar tetap bisa
mengikuti perkuliahan daring ini seperti biasanya.
Selain
itu Perkuliahan online juga dianggap sedikit memberatkan mahasiswa. Karena
banyak dari dosen yang memberikan tugas tanpa memberi materi kepada mahasiswanya
terlebih dahulu. Disini mahasiswa harus lebih super aktif untuk memahami materi
dari perkuliahan tersebut dengan mencari materi yang didapatkan dari sumber
lain. Umumnya dosen hanya memberikan tugas dengan tenggang waktu yang sangatlah
singkat tanpa adanya penjelasan materi. Dan hal itu sedikit memberatkan bagi mahasiswa,
karena tugas yang mereka terima bukanlah tugas dari satu dosen saja melainkan dari
dosen yang lain juga.
Dalam
permasalahan-permasalahan diatas, tentu diperlukan perbaikan yang terus-menerus
agar perkuliahan daring ini bisa berjalan dengan sempurna. Para dosen harus
kian mengeksplorasi segala kemungkinan sistem pembelajaran daring agar
mahasiswa bisa belajar dengan mudah dan bernilai guna. Selain itu harapan dari
mahasiswa sendiri agar para dosen sedikit mengerti dan meringankan beban
mahasiswanya, yaitu dengan cara memberikan materi terlebih dahulu sebelum diberikannya
tugas, hal tersebut bertujuan untuk memudahkan mahasiswa untuk memahami lebih
dalam mengenai pembahasan materi tersebut. Dan juga mahasiswa berharap agar
pengumpulan tugas lebih diringankan lagi.
Walaupun
begitu perkuliahan online atau daring juga memiliki dampak positif. Yaitu kita
bisa terhindar dari penyebaran virus corona dan kita bisa memutuskan rantai
penyebaran virus corona yang terjadi di Indonesia saat ini. Selain itu, dengan
adanya perkuliahan daring kita jadi lebih banyak dirumah dan berkumpul bersama
keluarga, kita juga bisa melakukan kegiatan positif dirumah seperti memasak dan
membersihkan rumah bersama-sama. Saya berharap agar pandemi virus corona ini
segera berkhir dan kita dapat melakukan aktivitas kita seperti biasanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar